100kpj – Sebelum pasar sepeda motor dikuasai skuter matik, masyarakat Indonesia sempat menggandrungi tunggangan jenis sport. Kala itu, sekira pertengahan 90-an, hampir seluruh pria muda bermimpi memilikinya. Sebab, hal itu dipercaya mampu meningkatkan kepercayaan diri mereka saat bertemu seorang wanita.
Tren yang sedemikian besar membuat pabrikan berlomba-lomba meluncurkan motor di segmen tersebut. Salah satunya Yamaha, yang pernah menggebrak pasar motor sport dengan melahirkan TZM 150 pada periode tersebut.
Kuda besi dengan konfigurasi dua-tak itu memiliki tubuh bongsor dengan sayap yang agak melebar. Di masanya, Yamaha TZM 150 bersaing ketat dengan Honda NSR 150 dan juga Suzuki FXR 150. Namun, di antara ketiganya, TZM tampil paling menonjol. Bahkan, kehadirannya bisa ditemukan di banyak film lawas garapan Jepang.
Baca juga: Begini Iklan Yamaha Mio Pertama di RI, Waktu Itu Cuma Rp9 Juta
Selain bodi yang besar, motor berekor kotak itu juga menyimpan tenaga yang terbilang sangar. Konon, performanya bisa melebihi tunggangan lain dengan kapasitas lebih akbar.
Sesuai namanya, Yamaha TZM 150 menganut kapasitas mesin 150cc. Kendati tergolong kecil, namun tenaganya bisa melebihi motor sport modern bermesin 250cc. Bahkan, apabila diadu dengan Yamaha R25, TZM sanggup mengimbanginya. Hal itu disebabkan konfigurasi dua-tak yang dinilai lebih berdaya dari empat-tak.
Jantung mekanis motor itu tercatat mampu menyemburkan tenaga hingga 36,5 daya kuda, serta torsi puncak 22,6 Newton meter. Sedang, R25 sanggup menghasilkan 35,5 daya kuda dan torsi maksimum 23,6 Newton meter. Di atas kertas, performa keduanya bisa dikatakan serupa.
Keunikan lain dari TZM 150 adalah, meski tubuhnya sedemikian bongsor, namun bobotnya ternyata lebih ringan dari R25. Selisihnya pun terbilang jauh, yakni sekitar 50 kilogram.
Sayangnya, populasi Yamaha TZM 150 di Indonesia tidak tersisa cukup banyak. Sebab, saat dijual di Tanah Air, motor itu berstatus completely built up (CBU) atau dikirim utuh dari negara yang memroduksinya.
Namun hingga kini, kenangan akan motor tersebut sulit dilupakan, terutama bagi mereka yang lahir di periode 70 hingga 80-an awal.
Baca juga: Bermesin Kecil, Motor Petualang Baru KTM Siap Dirilis Sebentar Lagi