100KPJ

China Mulai Bangkit, Pemerintah Kasih Uang ke Warga yang Beli Mobil

Share :

100kpj – China sebagai negara yang pertama kali menemukan kasus virus corona, telah berjuang melawan penyebaran covid-19. Pemerintah China dengan sigap membatasi pergerakan warga di Wuhan, agar penyebarannya tidak semakin luas, hingga akhirnya mengeluarkan kebijakan lockdown.

Tentunya efek dari lockdown bisa berpengaruh ke bidang industri, termasuk otomotif. Buktinya seperti dilansir dari CNN Business Rabu 15 April 2020, Asosiasi Produsen Otomotif China (CAAM) memberikan data pada kuartal I 2020, penjualan di negara Tirai Bambu ini turun 42 persen, paling parah terjadi pada bulan Februari 2020 yang anjlok 79 persen, atau hanya laku 310 ribu unit kendaraan.

Apalagi di China, industri otomotif memegang peranan penting bagi perekonomian China, yang merupakan pasar terbesar di dunia. Disamping itu, ada 40 juta orang lebih masyarakat di sana yang bergantung pada industri otomotif, untuk membayar kebutuhan hidup.

Nah, agar masalah tersebut tidak semakin memburuk, pemerintah China memberikan uang kepada masyarakat yang ingin membeli mobil baru, hal tersebut dilakukan agar penjualaan kendaraan dapat kembali membaik.

Disamping itu, menurut Asosiasi Penumpang Mobil China (CPCA) bahwa masyarakat di China sangat membutuhkan kendaraan daam melakukan kegiatan setiap harinya, pasalnya jarak anta kota yang jauh menjadi kendala. Selain itu, warga juga membutuhkan mobil untuk mengantarkan anak-anak ke sekolah.

Langkah pemerintah yang memberikan insentif bagi warganya yang mau beli mobil, membuat Sekretaris Jenderal CPCA, Cui Dongshu berharap pada bulan Mei nanti, buruh bisa merayakan Hari Buruh dengan berpergian selama liburan, agar dapat meningkatkan penjualan.

Semetara di Indonesia, Presiden Joko Widodo mengungkapkan akan memberikan keringanan bagi warganya yang terdampak virus corona. Walaupun kejadian di lapangan masih banyak yang bingung.

Bingung karena ketika akan mengajukan permohonan untuk libur bayar cicilan ada perjanjian khusus lain yang harus disepakati, agar warga yang yang kena dampak seperti driver online bisa mendapatkan fasilitas tersebut. Tapi kreditur harus menanggung resiko, karena selain tenor cicilan yang semakin panjang, utang yang harus dibayar pun bertambah.

Ketua Asosiasi Driver Online (ADO) Wiwit Sudarsono mengungkapkan, informasi terbaru dari para anggotanya yang merupakan taksi online, penundaan cicilan mobil kini bisa dilakukan tanpa adanya biaya administrasi. Namun sedikit ada perubahan," ungkapnya seperti yang dilansir dari VIVA.

Wiwit menjabarkan, selama periode tertentu yang telah ditetapkan selama 3,6 atau 9 bulan ke depan, driver online bisa libur bayar cicilan asalkan memberikan pernyataan tertulis kepada pihak leasing.  Bahwa setelah periode libur itu berakhir, bersedia menerima ketentuan restrukturisasi pembiayaan atau perhitungan ulang utang yang ditetapkan leasing. 

Dalam dokumen pernyataan tertulis itu, salah satu ketentuan tersebut adalah penambahan jumlah angsuran yang harus dibayar setelah libur bayar cicilan itu berakhir. Artinya utang mereka pada akhirnya bertambah karena ketentuan itu.  

Wiwit mengaku telah berkoordinasi dengan Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia mengenai hal ini. Namun sejauh ini, ketentuan seperti itulah yang bisa diberikan leasing. Penerapannya pun belum merata di seluruh Indonesia. "Itulah kebijakan tidak sesuai arahan pemerintah," tambahnya.

Beda banget ya sama di China?

Baca juga: Kaget, Ada Mobil Mirip Mercy G-Class tapi Harganya Setara LCGC

Share :
Berita Terkait