100KPJ

Beli Esemka Bima, Jonan Dikritik Netizen Menyebut Mobil Nasional

Share :

Lalu Jonan dengan lantang menjawab komentar tersebut, menurutnya brand dan principal yang Anda sebut itu milik siapa? Tak lama kemudian akun Instagram tersebut membalas bahwa semua produk dari merek negara lain juga diproduksi di Indonesia.

Artinya Esemka yang juga diproduksi di Indonesia dipertanyakan, kenapa harus disebut sebagai mobil nasional. Dari perbincangan tersebut, akhirnya Jonan membalas bahwa merek dagang dan lisensi Esemka memang dimiliki perusahaan nasional.

Seperti diketahui, Direktur Utama PT Solo Manufaktur Kreasi sebagai principal dan pemegang merek Esemka, Eddy Wirajaya beberapa waktu lalu mengatakan, Esemka memang bukan produk mobil nasional, tapi perusahaannya milik anak bangsa.

“Kamu juga tegaskan bilan mobil yang kami produksi bukanlah mobil nasional, seperti yang dipahami kebanyakan orang selama ini. Kami adalah perusahaan swasta nasional yang 100 persen dimiliki swasta, tidak ada perlakuan istimewa dari pemerintah,” ujarnya.

Secara desain memang Esemka Bima mirip dengan mobil asal Tiongkok, yakni Changan Star Truck. Nah dari kemiripan tersebut lah, akhirnya mantan Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengakui bahwa mobil tersebut hasil kerjasama dengan produsen China.

“Ya pasti (kerja sama China). Antara pabrikan punya kerja sama, seperti dulu Proton pernah kerja sama dengan Suzuki Indonesia, sehingga Ertiga yang ada di Indonesia mirip dengan Proton. Kalau mobil multi platform, kan biasa kita enggak pernah bilang Vietnam jipplak BMW. Kan enggak, karena mereka ada perjanjian,” tuturnya.

Sebagai informasi, Esemka Bima yang dilahirkan sebagai mobil pengangkut barang dijual dalan rentang harga mulai dari Rp99 juta sampai Rp110 juta yang dipersenjatai dua pilihan mesin. Yang pertama 1.200cc bensin dengan tenaag 96 dk dan tors 199 Nm, sementara untuk mesin 1.300cc tenaganya 84 dk dan torsi 105 Nm.

Share :
Berita Terkait